Yogyakarta, dndsandyra.com – Covid-19 selalu bermutasi terus menerus, sudah mulai banyak varian yang muncul dari virus ini, yang terbaru adanya varian B.1.1.529 atau Omicron. Menurut para ahli Omicron merupakan jenis virus Corona yang sangat menular serta dapat mempengaruhi efektivitas vaksin.
Varian ini sudah masuk ke lebih dari 80 negara dan pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Sebuah penelitian di Inggris telah menemukan beberapa gejala yang terjadi pada orang yang terinfeksi virus varian ini, yaitu pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin-bersin, dan sakit tenggorakan. Gejala tersebut membuat orang-orang salah mengartikan bahwa ia hanya terkena pilek.
Kewaspadaan terhadap gejala pilek yang merupakan ciri utama dari terkena virus Omicron sangat dianjurkan untuk tinggal di rumah saja, karena dikhawatirkan kemungkinan besar terkena Covid-19.
Dilansir dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KemenkesRI), dalam akun instragram @kemenkes_ri pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti prokes 5M.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melalui konferensi pers secara virtual mengumumkan kasus pertama Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12/2021).
Sebelumnya, diberitakan satu kasus positif mengenai seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran berinisial “N”.
Kasus pertama Omicron di Indonesia bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet dari hasil tes Rabu (8/12/2021).
Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pasien Covid-19 Omicron pertama di RSDC Wisma Atlet dinyatakan “negatif” setelah tes PCR kedua pada Kamis (16/12/2021).
Budi menjelaskan bahwa ketiga orang tersebut asimtomatis dan mengaku masih sehat karena tidak menunjukkan gejala apapun.
Dalam upaya pencegahan penyebaran virus varian Omicron, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan masker yang memiliki kriteria antara lain : memiliki dua atau lebih lapisan masker, menutup hidung dan mulut dengan baik, pas di wajah tanpa ada celah udara, dan memiliki kawat hidung untuk mencegah udara masuk.
Penting sekali untuk menggunakan masker dengan benar. Para ahli juga menambahkan bahwa penambahan masker kain masih direkomendasikan meski tidak optimal dalam melindungi.
Masker jenis KF94, KN95, dan N95 sangat dianjurkan meskipun akan membuat pernafasan terasa sulit.
WHO juga mengatakan bahwa varian tersebut menurunkan persentase kemanjuran vaksinasi Covid-19 secara penuh. Tetapi suntikan booster membantu memulihkan sebagian besar perlindungan suntikan terhadap infeksi parah, rawat inap, dan kematian.
Sources : dndsandyra.com
Editor : Haya Azzura Rasya