Yogyakarta, dndsandyra.com – Masa pandemi Covid-19 membuat berbagai kondisi menjadi terbatas, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Guna melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan melakukan pembelajaran secara online.
Ini tentu bukanlah hal yang mudah, karena sekolah belum sepenuhnya siap. Ditambah belum adanya standar baku mengenai model dan kualitas capaian pembelajaran. Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan peserta didik. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisik maupun psikis (mental).
Untuk menghindari dampak tersebut, perlu dilakukan deteksi dini perkembangan peserta didik. Tetapi dengan kondisi pembelajaran online, sampai saat ini sekolah masih merasa kesulitan karena belum memiliki instrumen yang tepat dan dapat digunakan secara efektif.
Menanggapi permasalahan tersebut, tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang terdiri dari, Arie Purwanto, S.Pd., M.Sc., dan Irfan Rumasoreng, M.Pd. melakukan pendampingan dalam pengembangan dan digitalisasi instrumen penilaian untuk mendeteksi dini perkembangan peserta didik di Muhammadiayah Boarding School (MBS) Pleret pada Kamis (14/10/2021).
Instrumen diambil dari Daftar Cek Masalah (DCM), yang kemudian dikembangkan dengan konsep Risk Management (Manajemen Resiko). Hasil yang diperoleh adalah instrumen baru yang di klaim lebih handal dalam pendeteksian potensi masalah yang dialami oleh siswa.
Arie Purwanto, S.Pd., M.Sc. selaku ketua tim PkM UMBY menyampaikan bahwa “Salah satu cara yang paling efektif dalam mengetahui kondisi siswa dalam masa pandemi ialah dengan mengembangkan instrumen dan digitalisasi instrumen sehingga mudah diakses oleh siswa”.
“Instrumen yang telah selesai dikembangkan ini rencananya akan diuji cobakan dalam skala besar pada akhir Oktober 2021.” imbuhnya lagi.
Disisi lain, pihak sekolah juga sangat antusias dan mendukung program yang dilakukan tim PkM UMBY. Disampaikan oleh Nurwanto, M.Pd. selaku kepala MBS Pleret, kedepannya instrumen yang telah dibuat akan didaftarkan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Source : dndsandyra.com
Editor : Widarta