Yogyakarta, dndsandyra.com – Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Dusun Watu, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DI. Yogyakarta, dengan melakukan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok usaha jamu tradisional Jati Husada Mulya.
Ketua tim PkM UMBY Dr. Agus Slamet Menyampaikan, “Bahwa kelompok Jati Husada Mulya merupakan salah satu binaan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP), Fakultas Agroindustri, UMBY. Sedangkan anggota yang aktif kurang lebih sekitar 40 pengrajin jamu tradisional yang semuanya ibu-ibu.”
Kelompok Jati Husada Mulya bergerak dalam usaha jamu tradisional yang bersifat turun-temurun, dari orang tua sampai dengan anak cucu dan merupakan mata pencaharian tambahan bagi rumah tangga.
Jamu tradisional yang diproduksi dan dijual ada 2 jenis berbentuk minuman dan instan. Jamu yang berbentuk minuman antara lain kunir asam, beras kencur, paitan, dan uyup-uyup. Sedangkan jamu yang bentuk instan antara lain temu lawak, jahe, kunir, dan secang.
Saat ini, Jati Husada Mulya telah memiliki Sertifikat P-IRT yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Untuk meningkatkan standar kualitas jamu yang berbentuk instan, kelompok Jati Husada Mulya juga sedang berupaya mengajukan izin BPOM pada produk jamu yang berbentuk instan.
Oleh karena itu, Tim PkM UMBY yang terdiri dari, Dr. Agus Slamet, Dr. Siti Tamaroh, dan Dr. Bayu Kanetro memberikan pelatihan mengenai hygiene dan keamanan minuman jamu, serta sanitasi proses pengolahan jamu, serta memberikan pendampingan untuk mempersiapkan pengajuan izin BPOM.
Peserta juga sangat antusias sekali selama mengikuti pelatihan, Wagiyanti selaku ketua kelompok Jati Husada Mulya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UMBY karena telah memberikan pendampingan. Menurutnya pendampingan yang dilakukan sangat membantu dalam peningkatan kualitas jamu, terlebih saat ini juga sedang berusaha mengajukan izin BPOM.
Source : dndsandyra.com
Editor : Widarta