Pangkal Pinang, dndsandyra.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Unit Sippulung Puding Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil memberikan kontribusi nyata dalam program kerjanya di SDN 10 Puding Besar yang terletak di Dusun Sungai Dua, Kelurahan Kota Waringin, Kec. Puding Besar, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Mahasiswa KKN-PPM UGM melakukan kolaborasi dengan guru UPTD SDN 10 Puding Besar, menginisiasi inovasi penyusunan modul kurikulum pembelajaran alternatif yang terfokus ke dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
Penginisiasian program kerja tersebut dirancang oleh mahasiswa KKN PPM UGM dengan memperhatikan dan mendukung upaya implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 4 yaitu, pendidikan berkualitas.
Dari tinjauan SDGs tersebut, mahasiswa KKN PPM UGM menginisiasi pembuatan modul kurikulum pembelajaran alternatif yang berjudul “Modul Sistem Pendidikan Singkat (Singkat) Kurikulum Bahasa Inggris Alternatif”.
Salah satu mahasiswa KKN PPM UGM selaku penanggung jawab program kerja, Tedy Aprilianto, mengatakan bahwa inovasi yang dilakukannya tersebut dapat memudahkan siswa dan guru dan mendukung keberlanjutan SDGs.
“Sebagai upaya mewujudkan pendidikan berkualitas, kami tim KKN PPM UGM Unit Sippulung Puding Besar di Kabupaten Bangka ini melakukan inovasi pendidikan yang berkolaborasi dengan guru di UPTD SDN 10 Puding Besar”, terang Tedy.
“Kami menginovasikan pembuatan modul ajar yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternatif pendamping kurikulum merdeka, sehingga dapat mempermudah transfer ilmu dalam proses belajar mengajar dan mendukung keberlanjutan SDGs”, imbuh Tedy lagi.
Menurut Tedy, program ini bertujuan untuk memudahkan proses belajar mengajar dalam memahami Bahasa Inggris.
“Program kerja KKN PPM ini memiliki fokus utama dalam keberlanjutan untuk menentukan kurikulum alternatif lewat modul ajar, kami berharap kelak modul ini dapat digunakan secara berkelanjutan”, kata Tedy.
Kepala sekolah UPTD SDN 10 Puding Besar, Hasanah, turut memberikan tanggapannya.
“Kesulitan guru dalam menentukan pembelajaran terjadi karena kurangnya penguasaan teknologi dan akses internet, terutama di daerah kami (Dusun Sungai Dua)”, ucap Hasanah di kantor guru UPTD 10 Puding Besar.
Berangkat dari kendala tersebut, Mahasiswa KKN PPM UGM melakukan program dengan mengajak guru untuk berinovasi.
“Dengan langkah dialektika, saya mengajak guru untuk berinovasi dalam menyusun modul pembelajaran alternatif. Khususnya dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pemahaman Bahasa Inggris,” kata Tedy.
Berkaitan dengan program kerja mahasiswa KKN PPM UGM tersebut, Hasanah memberikan penegasan.
“Pendidikan menjadi salah satu alternatif dalam rangka pencegahan munculnya masalah dan memberikan efek yang kuat di lingkungan masyarakat. Khususnya generasi yang akan datang (pendidikan) Bahasa Inggris (perlu diajarkan karena) banyak digunakan diseluruh dunia”, kata Hasanah.
Bagi Tedy, program kerja di SDN 10 Puding Besar dapat selesai dan sukses karena adanya dukungan dari pihak sekolah.
“Berkat dukungan ibu kepala sekolah, kami dapat mengenalkan filsafat pendidikan konstruktivisme Jean Piaget sebagai inovasi metode pembelajaran. Dari inovasi tersebut kami mengajak guru berkolaborasi membuat modul sistem pendidikan singkat (Sindikat) kurikulum Bahasa Inggris alternatif”, ucap Tedy.
“Dengan dukungan dan kolaborasi pihak guru, modul pembelajaran Bahasa Inggris alternatif dapat dirampungkan. Semoga modul hasil kolaborasi ini dapat mencerdaskan siswa dan membantu guru mengurangi beban administrasi, sehingga dapat mengentaskan permasalahan pendidikan di SDN 10 Puding Besar”, harap Tedy.
Source : dndsandyra.com
Kontributor : Giga Hirdjika
Editor : Haya Azzura Rassya