Yogyakarta, dndsandyra.com – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) adakan kegiatan Sosialisasi Penanganan Stunting bagi kader Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) di Desa Candisari pada Kamis (7/7/2022).
Kegiatan PkM ini merupakan kegiatan kerjasama antara UMBY, UPSI Malaysia, dan BAPPEDA Kab. Magelang.
Ir. Nur Rasminati, MP., selaku ketua tim PkM UMBY, aktif menyampaikan paparan kegiatan penanganan stunting melalui pemanfaatan pekarangan untuk menyediakan pangan bergizi berbasis potensi lokal.
“Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah mandiri telur mendukung program Dinkes Kab. Magelang GAS POL DULUR (Gerakan cegah stunting dengan perbaikan pola asuh dan pemberian sehari satu telur), “ ujar Nur.
Ir. Setyo Utomo, MP., selaku anggota tim PkM UMBY, juga ikut berperan aktif dalam kegiatan sosialisasi dengan melakukan pembangkitan motivasi bagi para kader.
“Semoga dengan adanya kegiatan pembangkitan motivasi, kader Posyandu di desa Candisari dapat lebih bersemangat dalam upaya pencegahan stunting di desa Candisari,” ungkap Setyo.
Dr. Bambang Nugroho, MP., selaku anggota tim PkM UMBY, turut serta dalam kegiatan sosialisasi dengan melakukan focus group discussion (FGD), yaitu kegiatan diskusi bersama yang dilaksanakan dalam suatu kelompok.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Amirrudin Zuhri, S.Sos. M.Si. (Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang), Wawan Riyadi, SS., M.IP. (Perencana Ahli Muda Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang), Titok Lestianto (Camat Windusari), kepala desa, ketua PKK, bidan desa, ketua posyandu serta para kader posyandu se desa Candisari dengan jumlah peserta 30 orang.
“Penanganan stunting di kab. Magelang harus dilakukan secara koordinatif dan terpadu” tegas Amirrudin.
Titok Lestianto selaku Camat Windusari menyampaikan, bahwa total balita yang mengalami stunting mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Terjadi cukup banyak penurunan kasus stunting pada 3 tahun terakhir ini, yakni total balita yang mengalami stunting pada tahun 2019 sejumlah 219 orang, lalu pada tahun 2022 ini tinggal 76 balita,” jelas Titok.
Kepala Desa Candisari turut menyambut baik kegiatan ini, serta berharap dengan adanya kegiatan ini nantinya akan mampu menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.
“Harapannya tingkat kasus stunting di desa Candisari dapat terus menurun hingga menyentuh angka 0,” ungkap kepala desa Candisari.
Source : dndsandyra.com
Editor : Naf’iyatul Muflihah Annasihah