Yogyakarta, dndsandyra.com – Apa Kabar Pendidikan Indonesia ? Di era pandemi yang masih melanda seperti saat ini, banyak sektor yang harus menjadi korban keganasanya, baik itu dari sektor indutri, pariwisata, perekonomian, termasuk sektor pendidikan. Hal ini juga dirasakan hampir di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Banyak sekali masyarakat menganggap bahwa model pembelajaran daring seperti saat ini, dianggap kurang efisien. Sehingga para orang tua yang masih memiliki putra/putri diusia sekolah, mengeluhkan nasib pendidikan putra/putrinya.
Di samping menghambat ruang gerak, hal ini juga menjadi salah satu penyebab terhambatnya proses perkembangan kemampuan sensorik dan motorik pada anak. Padahal ini menjadi faktor sangat penting dalam melakukan eksplorasi diri sejak dini, guna menemukan jati diri setiap anak.
Oleh sebab itu, dengan kondisi seperti saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka, nasib pendidikan anak menjadi tanggung jawab orang tua sepenuhnya. Padahal tidak menutup kemungkinan, banyak dari orang tua juga memiliki kesulitan dan terkendala dalam keberlangsungan proses belajar mengar di rumah.
Menanggapi berbagai permasalahan tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan riset bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan bagi orang tua ketika mendampingi putra-putri mereka belajar.
Hal serupa juga pernah disampaikan oleh Tanoto Foundation yang merupakan lembaga filantropi, bahwa sekitar 56% dari orang tua kurang sabar dalam mendampingi dan menangani kemampuan anak dalam konsentrasi saat belajar.
Selain itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga menyebut, bahwa terjadi kenaikan anak-anak mengalami kekerasan secara fisik maupun psikis di masa pandemi.
Selain berbagai masalah tersebut, orang tua biasanya juga terkendala dengan waktu dalam mendampingi anak untuk belajar dimasa pandemi. Hal ini disebabkan karena tanggung jawab lain, seperti bekerja maupun urusan rumah tangga. Ditambah lagi, tidak semua orang tua dapat memahami materi pelajaran dan memberikan motivasi kepada anak saat belajar karena minimnya pendidikan yang dimiliki orang tua.
Di sebagian daerah ada yang telah melakukan proses belajar mengajar secara langsung di sekolah, dengan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Tapi akhir-akhir ini, semua kegiatan pembelajaran di sekolah sudah ditutup kembali. Hal ini mengingat perkembangan Covid-19 yang belum stabil.
Semoga pandemi ini segera berakhir, agar permasalahan-permasalahan tersebut dapat segera teratasi. Agar generasi penerus kita, dapat memperoleh pendidikan yang semestinya untuk Indonesia yang lebih baik.
Source : dndsandyra.com
Penulis : Angga Radlisa Samsudin
Editor : DnD