Yogyakarta, dndsandyra.com – Perkembangan teknologi yang sangat signifikan tentunya akan berefek pada kebutuhan lainnya. Tak heran jika banyak yang melakukan perbaikan terhadap infrastruktur teknologi informasi termasuk sekolah.
Hal tersebut lumrah untuk dilakukan, mengingat kebutuhan terhadap akses informasi yang cepat dan mudah untuk dilakukan, salah satunya data kehadiran siswa dan guru di sekolah.
Seringkali pihak sekolah diminta untuk mempresentasikan atau mengirimkan data kehadiran kegiatan pembelajaran tatap muka. Hal ini menjadi masalah tersendiri, mengingat bentuk pencatatan presensi di SMK Ma’arif 1 Temon masih dilakukan secara manual, sehingga perhitungan kehadiran siswa masih belum terdata dengan baik.
Sebelumnya presensi dilakukan dengan menuliskan tanda tangan pada form yang diletakkan di hall sekolah. Namun, masalah timbul ketika melakukan rekapitulasi data kehadiran.
Menanggapi semua permasalahan tersebut, selanjutnya SMK Ma’arif 1 Temon melakukan pengembangan dan uji coba sistem presensi berbasis web yang dilakukan sejak awal bulan Februari. Untuk pengujiannya sendiri dilakukan dengan cara mengoptimalkan smartphone sebagai pemindai kartu presensi menggunakan QR code.
Ketua kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Uji Wardoyo, S. Kom., menyampaikan, sebelumnya juga sudah pernah dilakukan pengembangan sistem presensi namun masih mengalami beberapa kendala.
“Sebelum menggunakan QR code, kami pernah melakukan pengembangan dan implementasi sistem presensimenggunakan Radio Frequency Identification (RFID), barcode scanner, dan geolocation,” terang Uji.
“Dipilihnya penggunaan QR code dikarenakan dapat menyimpan informasi yang lebih banyak daripada barcode yang hanya 1 dimensi. Apabila kartu presensi hilang atau rusak, siswa dapat meng-generate sendiri QR code melalui akun masing-masing,” imbuhnya.
Yudwi Antoro Wibowo, S.Si., salah satu guru program keahlian RPL SMK Ma’arif 1 Temon menambahkan, bahwa sistem presensi ini hampir sama dengan yang sebelumnya, bedanya diberikan fitur tambahan untuk melakukan pemindaian kartu presensi yang hanya dapat dilakukan oleh bapak ibu guru.
“Sejak pertama kali dilakukan pengujian pada hari Rabu (02/02/2022) hingga saat ini, penggunaan aplikasi tersebut masih dirasa mudah dan lebih aman jika terjadi pemadaman listrik atau terjadi kesalahan pada jaringan internet di sekolah,” jelas Yudwi.
Selanjutnya Rohwanto, S.Pd., selaku kepala SMK Ma’arif 1 Temon menyampaikan nantinya aplikasi ini akan diintegrasikan ke dalam sistem informasi manajemen sekolah.
“Sejak tahun 2021 kemarin, SMK Ma’arif 1 Temon juga telah melakukan kerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dalam bidang IT, termasuk pengembangan sistem informasi manajemen sekolah,” tutur Rohwanto.
Source : dndsandyra.com
Editor : Haya Azzura Rasya