Yogyakarta, dndsandyra.com – Forum keluarga Difabel Sedayu “pinilih” berdiri sejak 27 Agustus 2017. Data difabel meliputi 573 orang dengan ragam disabilitas fisik, intelektual, sensorik, mental dan ganda. Hampir 50 persen adalah penyandang disabilitas mental.
PINILIH bercita-cita menjadi forum bagi difabel dan keluarga difabel, mewujudkan kehidupan difabel yang setara, mandiri dan sejahtera melalui kegiatan Penguatan kelembagaan, pemberdayaan ekonomi, peningkatan kesehatan difabel, advokasi, dan terbangunnnya system database yang terupdate.
Pada kesempatan ini, Minggu (13/08/2023) bertempat di rumah Kebugaran Difabel Sedayu, Komunitas Pinilih bekersama dengan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Penugasan Khusus kelompok 104 dan 105 dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan kegiatan untuk teman-teman Difabel dari ragam disabilitas.
Kegiatan meliputi senam inklusi, pemeriksaan kesehatan, literasi budaya dari Negara Rusia dan Turkmenistan, permainan untuk memeriahkan kemerdekaan seperti makan kerupuk, estafet gelas, estafet tebak bahasa isyarat.
Literasi budaya teman-teman difabel sangat terbatas, dalam kesempatan ini mahasiswa KKN mengenalkan budaya Rusia oleh Zhyrgalbekov Syimyk Zhyrgalbekovich, dan Turkimiztan oleh Tazegul Babayeva Hangeldivna antara lain mengenalkan tarian, bahasa dan makanan.
Teman-teman difabel sangat terkesan dengan hal ini, ketika mereka mendapatkan informasi baru dan mengenal budaya secara langsung.
Tri Maria, Ketua Komunitas Disabilitas Pinilih Sedayu mengungkapkan perasaannya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kegiatan berjalan sukses sesuai harapan kami, sebagian besar difabel di kampung jarang dilibatkan dalam kegiatan atau perayaan tujuh belasan, sehingga kegiatan ini menjadikan kesenangan tersendiri. Yang terpenting teman-teman difabel merasa diterima dan diperhatikan, hal ini terlihat dari wajah mereka yang ceria,” kata Tri.
Bersamaan dengan itu, Basuki, Difabel Daksa, juga mengungkapkan kegembiraannya mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan bagus, semuanya ramah dengan difabel. Difabel merasa tidak dikucilkan bisa serawung dan wajar. Kami merasa senang, diperhatikan dan punya teman. Kami juga dapat lebih mengenal budaya dari luar negeri,” ungkap Basuki.
Ratri Paramitalaksmi, SE, M.Ak, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 104 dan 105 KKN penugasan khusus UMBY menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan mahasiswa binaannya.
“Kami dari Kelompok KKN penugasan khusus UMBY merasa bangga karena dapat berkolaborasi dengan Komunitas Disabilitas Pinilih Sedayu dalam merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-78. Kami berharap teman-teman Komunitas Disabilitas Pinilih Sedayu dapat merasakan kegembiraan yang sama dengan kami dalam merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 78 ini serta lebih mengenal kebudayaan dari negara lain,” kata Ratri.
Bakti Iswahyudi, ketua panitia sekaligus ketua kelompok KKN 104 Penugasan Khusus UMBY di Pinilih mengatakan bahwa mahasiswa terbaik adalah mereka yang membawa perubahan positif bagi sekitarnya khususnya pada kesempatan ini dapat membersamai teman-teman difabel pinilih yang selalu optimis walau dalam keterbatasannya.
“Kami dari kelompok 105 KKN UMBY, dengan bangga mengapresiasi teman-teman difabel di Sedayu yang sudah berkontribusi dan berpartisipasi dengan penuh semangat selama acara ‘HUT RI Ke-78 Kemerdekaan RI’ bersama kami,” kata Muhammad Hudzaifah, Ketua Kelompok KKN 105 Penugasan Khusus UMBY.
Terima kasih kepada semua anggota Forum Keluarga Difabel PINILIH atas inisiatif luar biasa ini. Semoga semangat inklusivitas terus menginspirasi kita semua. Merdeka!,” tutup Muhammad Hudzaifah.
Source : dndsandyra.com
Editor : Haya Azzura Rassya