Dok PKUM UNDIP - Dwi Aryanto

Perjalanan Inspiratif Dwi Suryanto: Dari Buruh Pabrik ke Pengusaha Kepiting di Pekalongan

Pekalongan, dndsandyra.com – Dwi Suryanto, pemuda kelahiran 1997 asal Pekalongan, berhasil mengubah peruntungannya dari seorang buruh pabrik menjadi pengusaha sukses di bidang perikanan.

Dwi lahir di Magetan, tetapi dibesarkan di Blacanan, Kecamatan Siwalan, Pekalongan. Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Meskipun masa kecilnya penuh dengan kesederhanaan, semangat dan rasa ingin tahunya yang tinggi membawanya merintis usaha di sektor pertanian dan perikanan.

Perjalanan Karier: Dari Pabrik Motor ke Bisnis Lele

Setelah lulus Sekolah Menengajh Kejuruan (SMK) pada tahun 2015, Dwi mengawali kariernya sebagai buruh pabrik sepeda motor hingga tahun 2020.

“Ketika kontrak saya tidak diperpanjang, saya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan mencoba peruntungan di bidang usaha,” kata Dwi.

Ia memulai bisnisnya dengan beternak ikan lele menggunakan dua kolam terpal berukuran 2×3 meter, menebar 3.000 benih, dan berhasil memanen 1 kuintal 70 kilogram ikan lele. Tak puas dengan hasil tersebut, Dwi menambah jumlah kolam menjadi empat dan meningkatkan jumlah benih menjadi 5.000. Percobaan ini menghasilkan panen terbaik dengan total 4 kuintal 97 kilogram, sebuah pencapaian mengesankan bagi seorang pemula. Dalam waktu dua tahun, jumlah kolam bertambah menjadi sepuluh, dan ia mampu memanen dua kuintal lele setiap dua minggu.

Namun, usaha lele yang sempat menjadi andalan ini harus terhenti pada akhir 2023 setelah sang ayah, Sujarwo, meninggal dunia. Tanpa bantuan untuk mengurus kolam-kolam tersebut, Dwi memutuskan untuk menghentikan usaha ini.

Ternak Puyuh: Belajar dari Kegagalan

Selain budidaya ikan lele, Dwi juga mencoba berternak burung puyuh pada tahun 2021.

Bermodalkan ilmu dari YouTube, ia memulai dengan 60 ekor burung puyuh dan berhasil menghasilkan 54 butir telur. Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Puyuh yang sensitif terhadap cuaca mati massal akibat pemadaman listrik saat hujan. Meski mengalami beberapa kali kegagalan serupa, Dwi tak putus asa. Ia membangun kandang yang lebih baik dan mencoba lagi dengan 500 ekor burung puyuh.

Selama tiga tahun, Dwi terus mengembangkan usahanya hingga penjualan telur puyuhnya mencapai Rp 70.000 per hari, yang disalurkan ke pasar, pengepul, hingga warung-warung. Sayangnya, usaha ini juga harus dihentikan pada tahun 2023 karena faktor kehilangan sang ayah.

Menjadi Pengepul Kepiting: Titik Balik Kesuksesan

Pada tahun 2021, Dwi mulai terjun ke bisnis kepiting secara kebetulan.

“Saya mulai memancing sebagai hobi dan mencoba peruntungan dengan menjual hasil tangkapan saya,” kata Dwi. Perlahan, ia mengembangkan bisnisnya dengan mencari konsumen melalui media sosial dan sistem COD.

Bisnis kepitingnya semakin berkembang pesat setelah Tim Pengabdian Program Komoditas Unggulan Masyarakat (PKUM) FIB Universitas Diponegoro (UNDIP), yang diketuai oleh Drs. Suharyo, M.Hum, serta tiga mahasiswa Sastra Indonesia Nadia Rivany, Nabila Retno, dan Nurika Rizka mulai bermitra dengan Dwi untuk pemasaran kepiting melalui digital marketing (17/09/2024).

Karena keberhasilan tersebut, Dwi beralih menjadi pengepul kepiting dari petani lokal pada tahun 2022. Saat ini, ia memiliki jaringan mitra yang terdiri dari 20 hingga 60 petani kepiting di berbagai desa di Kecamatan Siwalan, serta berhasil memperluas pasar hingga ke kota-kota tetangga seperti Pati, Tuban, Jogja, Pemalang, bahkan Cirebon dan Karawang. Menjelang perayaan Imlek, permintaan kepiting melonjak hingga mencapai Rp 300.000 per kilogram untuk kualitas super.

Tantangan dan Pesan Inspiratif

Dwi menghadapi berbagai tantangan, termasuk pernah tertipu oleh konsumen yang tidak membayar setelah pengiriman. Namun, ia selalu menghadapinya dengan bijak. Menurutnya, kunci kesuksesan adalah semangat pantang menyerah.

“Di situ ada kemauan, di situ ada jalan. Selalu ada jalan bagi orang yang mau berusaha,” ungkap Dwi.

Perjalanan Dwi Suryanto menjadi bukti nyata bahwa dengan semangat, kerja keras, dan keberanian untuk mencoba hal baru, kesuksesan bisa diraih oleh siapa pun. Dwi juga mengajak generasi muda untuk tidak takut memulai usaha, serta selalu belajar dari setiap kegagalan yang ada.

Source: dndsandyra.com
Kontributor: Nadia Rivany
Editor: Haya Azzura Rassya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *