Bandung, dndsandyra.com – Bandung merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak destinasi wisata populer diantaranya Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Di Indonesia sendiri saat ini hanya ada sekitar 22 lokasi hutan raya dan salah satunya adalah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dikenal juga dengan nama Tahura Djuanda atau cukup dengan singkatan THR Djuanda.
Tahura Djuanda terletak di Kompleks Tahura Ir. H. Djuanda No. 99, Dago Pakar, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat.
Berada di ketinggian 770 hingga 1330 mdpl, Tahura Djuanda merupakan salah satu hutan raya yang menjadi cagar alam. Hutan konservasi ini terletak di dekat pusat kota Bandung.
Tahura Djuanda mengkolaborasikan kehidupan hutan asli dan buatan dengan tujuan menciptakan lokasi dengan eksosistem alam yang lebih teratur.
Dilansir dari Native Indonesia pada tahun 1965, luas Tahura Djuanda hanya 10 hektar, namun hingga saat ini Tahura Djuanda telah mencapai luas 590 hektar, terbentang dari Dago Pakar hingga ke kawasan Maribaya Lembang.
Tahura Djuanda memiliki beberapa pintu masuk, namun pintu masuk yang paling mudah Anda lewati adalah Gerbang Dago Pakar. Dari Dago Anda bisa menuju Terminal Dago dan melanjutkan perjalanan ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Akses lainnya adalah melalui Maribaya, Lembang. Jalurnya sendiri sudah bagus sehingga tidak menyulitkan bagi Anda yang tidak terbiasa berjalan kaki.
Selain itu, terdapat pintu masuk dari tangga seribu melalui PLTA Bengkok dan Curug Dago menuju Tahura Djuanda.
Dilansir dari Instagram resmi Tahura Djuanda memiliki jam operasional setiap hari (Senin – Minggu) pukul 08.00 – 16.00 WIB. Sedangkan harga tiket masuk (HTM) Tahura Djuanda mulai 1 November 2022 untuk wisatawan domestik adalah Rp 17000,- per orang dan Rp 57000-, per orang untuk wisatawan asing. Serta uang parkir Rp 2000,- untuk sepeda motor dan Rp 12000-, untuk mobil.
Fasilitas yang tersedia di Tahura Djuanda ini tergolong lengkap. Diantaranya terdapat parkir yang luas baik di Gerbang Dago ataupun di Gerbang Maribaya, toilet, tempat makan, saung untuk beristirahat, penginapan, wisma, guest house, area paintball, playground dan lokasi yang dapat disewa (panggung terbuka, plaza (patung Djuanda), lapangan tenis, area flying fox).
Bagi Anda yang ingin mendalami sejarah Indonesia di Tahura Djuanda, ada beberapa tempat wisata yang bisa Anda kunjungi diantaranya:
Gua Belanda
Dibangun pada tahun 1918, Gua Belanda merupakan salah satu penanda sejarah penjajahan Belanda.
Gua Belanda berfungsi sebagai markas militer, gudang senjata, penjara, pusat komunikasi hingga pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Gua Jepang
Sama seperti Gua Belanda, gua ini menjadi saksi bisu penjajahan di Indonesia.
Gua ini merupakan peninggalan Jepang dan dibangun pada tahun 1942 oleh para pekerja paksa atau romusha.
Curug Omas
Bagi Anda yang ingin melihat pemandangan alam air terjun, Anda bisa mengunjungi Curug Omas.
Curug Omas merupakan destinasi wisata air terjun yang bersumber dari aliran sungai Cikawang dan Cigulung. Curug Omas memiliki ketinggian air terjun kurang lebih 30 meter.
Penangkaran Rusa
Seperti halnya di Lembang, Tahura Djuanda memiliki penangkaran rusa yang bisa Anda kunjungi.
Bagi Anda yang menyukai binatang, Anda bisa melihat rusa dan berswafoto dengan mereka. Jenis rusa yang terdapat di kawasan ini adalah rusa tutul yang cukup jinak.
Tempat Wisata Lain
Selain obyek wisata diatas, Tahura Djuanda memiliki beberapa tempat menarik yang bisa Anda kunjungi seperti Curug Lalay, Curug Dago, dan lain sebagainya.
Sekedar saran bagi Anda yang ingin berkunjung ke Tahura Djuanda untuk berhati-hati, karena hutan ini juga merupakan tempat konservasi, sehingga tidak jarang terlihat monyet-monyet berkeliaran bebas yang menghampiri wisatawan untuk mengambil makanan atau barang.
Bagi Anda yang ingin ke Gua Belanda dan Gua Jepang jangan lupa membawa senter atau alat penerangan pribadi.
Source : dndsandyra.com
Editor & Kontributor : Haya Azzura Rassya