Yogyakarta, dndsandyra.com – Wisata sejarah dan budaya Yogyakarta sangat erat kaitannya dengan wawasan yang harus diketahui oleh para wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan domestik. Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wisata yang tak akan ada habisnya bila dijelajahi secara mendalam.
Bagi yang ingin menghabiskan liburan di Yogyakarta, kota pelajar ini memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Dari tempat wisata alam hingga tempat wisata sejarah, hampir bisa Anda temukan di setiap sudut kota. Ya! Bagi yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah Indonesia, Anda bisa mengunjungi beberapa tempat wisata di Yogyakarta. Sebagai referensi, berikut ini akan mengulas wisata sejarah Yogyakarta yang sangat menarik.
1. Benteng Vredeburg
Salah satu tempat bersejarah di Yogyakarta yang bisa Anda kunjungi adalah Benteng Vredeburg. Benteng Vredeburg bukan hanya sebuah bangunan, tetapi juga museum yang berisi perjuangan bangsa Indonesia. Di dalam museum, Anda dapat melihat model tiga dimensi yang menggambarkan perjuangan warga negara Indonesia sebelum deklarasi. Selain itu, ada banyak foto dan peninggalan sejarah dan lukisan di sini. Lokasi Benteng Vredeburg tidak jauh dari Kraton Yogyakarta dan Jalan Malioboro.
Vredeburg sendiri dibangun pada tahun 1765 oleh pemerintah Belanda. Sebelumnya, banteng digunakan sebagai tempat bertahan dari serangan Keraton Yogyakarta. Benteng Vredeburg buka dari pukul 07.30 sampai 16.00 WIB dari hari Selasa sampai Jumat. Pada saat yang sama, dari Senin hingga hari libur nasional, museum tidak akan dibuka untuk umum. Anda hanya perlu membayar Rp untuk tiket. Hanya 3000 per orang.
2. Kota Gede
Kota ini memang dikenal sebagai salah satu kota penghasil kerajinan perak di Yogyakarta. Namun di luar itu, Kota Gede juga termasuk salah satu wisata sejarah di Yogyakarta. Dulunya, Kota Gede sendiri menjadi saksi berdirinya Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16, jadi disini Anda bisa melihat makam para pendiri kerajaan. Biasanya wisatawan bisa datang ke tempat ini mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Selain itu, di Kota Gede, Anda juga bisa melihat-lihat bangunan kuno Belanda yang masih berdiri hingga saat ini. Anda juga bisa mengunjungi cagar budaya yang terletak di depan kompleks makam kerajaan. Di sana, Anda akan melihat banyak rumah adat yang masih terawat baik dan masih digunakan sebagai tempat tinggal.
3. Candi Prambanan
Di antara semua tempat wisata sejarah di Yogyakarta, Candi Prambanan adalah salah satu yang paling populer. Candi Prambanan terletak di Desa Prambanan, Kecamatan Bokohacho, dan masih berada di kawasan wisata Prambanan sekitar 17 kilometer dari Yogyakarta. Salah satu legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso juga membuat Candi Prambanan populer di kalangan masyarakat.
Karena merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang harus dilindungi, candi ini juga diakui sebagai salah satu warisan budaya oleh UNESCO. Tidak hanya di siang hari, Anda juga bisa melihat keindahan Candi Prambanan, tempat pertunjukan balet yang sering diadakan pada malam hari, dengan lampu warna-warni. Selain itu, Anda dapat belajar tentang sejarah melalui Museum Arkeologi dan Audiovisual yang terletak di kompleks Candi Prambanan.
4. Kraton Yogyakarta
Kraton Yogyakarta bisa dikatakan menjadi tujuan utama banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Kraton ini juga dikenal sebagai Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan masih digunakan sebagai kediaman Sultan Hamengku Buwono. Di sini, Anda bisa melihat berbagai koleksi, mulai dari lukisan dan benda pusaka hingga alat musik tradisional Jawa kuno.
Anda juga bisa berfoto di area istana. Namun, Anda harus membayar sekitar 1000 rupiah untuk berfoto di sini. Jika Anda berkunjung pada pukul 09.30, Anda juga bisa melihat pertunjukan tari tradisional. Sementara itu, untuk tiket masuk Kraton Yogyakarta, wisatawan lokal hanya perlu membayar sekitar Rp 7000, dan wisatawan asing cukup membayar Rp 12500. Di dalam area kraton terdapat berbagai fasilitas yang lengkap, mulai dari tempat makan dan tempat ibadah hingga area parkir untuk wisatawan yang membawa kendaraan sendiri.
Bagaimana, menarik bukan ?
Source : dndsandyra.com
Editor : Aldhi Fajar Maudhi