Yogyakarta, dndsandyra.com – Berkunjung ke Yogyakarta tidak akan lengkap tanpa menjelajahi destinasi wisata dengan pesona alam dan keunikan sejarah yang luar biasa.
Salah satu destinasi wisata yang wajib Anda coba adalah wisata sejarah Candi Ijo. Candi ini merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dikutip dari laman bpcdiy.kemendikbud.go.id Candi Ijo pertama kali ditemukan oleh H.E. Dorrepaal pada tahun 1886. Berdasarkan temuan arca-arca yang ada, candi ini berlatar belakang agama Hindu dan diperkirakan dibangun sekitar 850-900 Masehi pada zaman Kerajaan Medang periode Mataram.
Candi Ijo terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Isimewa Yogyakarta diatas bukit dengan ketinggian sekitar 410 m di atas permukaan laut.
Candi ini merupakan candi tertinggi di Yogyakarta. Jadi selain Anda menikmati bangunan candi, Anda juga akan disuguhi dengan indahnya pemandangan kota Yogyakarta dari ketinggian.
Dari sini, Anda bisa melihat langsung pemandangan sunrise maupun sunset dari pelataran Candi Ijo yang tentunya sangat memukau.
Ada tiga pengelompokkan yang terdapat pada Candi Ijo diantaranya Candi Induk, Candi Pengapit, dan Candi Perwara.
Komplek Candi Ijo terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi menjadi 11 teras berundak.
Candi Induk menghadap ke barat dengan tiga Candi lainnya yang dulunya digunakan untuk memuja Dewa Brahmana, Wishnu, dan Shiwa.
Peletakan bangunan pada setiap teras didasarkan atas kesakralannya. Teras yang letaknya paling atas adalah teras yang paling suci, dimana didalam bilik Candi terdapat lingga-yoni yang melambangkan Desa Shiwa dan Dewi Parwati menyatu.
Keunikan yang tidak terdapat di candi lain, ialah Anda dapat melihat pesawat yang take off dan landing dari Bandara Adisutjipto.
Pemandangan tersebut dapat dijumpai karena Pegunungan Seribu tempat berdiri candi ini menjadi batas bagian Timur bandara.
Selain itu, karena keberadaan Candi Ijo yang terletak di pengunungan, landasan Bandara Adisutjipto tidak bisa diperpanjang kearah Timur.
Fasilitas yang ditawarkan juga bisa dibilang cukup lengkap, mulai dari mushola, toilet, warung dan parkiran.
Selain itu, juga disediakan fasilitas penunjang lainnya yaitu pos penjagaan yang siap memberikan data mengenai Candi Ijo, seperti sejarah Candi Ijo, proses pemugaran hingga penemuan-penemuan lainnya.
Obyek wisata ini dibuka setiap hari Selasa – Minggu, mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB.
Akses menuju Candi Ijo cukup menantang, jalannya curam dan ada banyak tanjakan berkelok, sehingga pastikan kondisi kendaraan Anda bisa menyesuaikan dengan jalanan. Namun jangan khawatir, tantangan tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan alam yang indah dan luar biasa selama perjalanan.
Untuk mencapai Candi Ijo, Anda harus menempuh jarak kurang lebih 18 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.
Untuk memasuki Candi Ijo, Anda hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp 5000,- per orang untuk wisatawan lokal dan Rp 10000,- per orang untuk wisatawan mancanegara.
Retribusi parkir Candi Ijo terbilang standar, yaitu seharga Rp 2000,- untuk kendaraan roda dua dan Rp 5000,- untuk kendaraan roda empat.
Lokasi Candi Ijo juga berdekatan dengan obyek wisata lainnya yaitu Candi Ratu Boko dan Candi Prambanan. Selain itu, tak jauh dari obyek wisata Candi Ijo, Anda bisa mengunjungi destinasi wisata yang indah dan menarik seperti Tebing Breksi.
Berkunjung ke Candi Ijo tidak hanya menyenangkan, tetapi tidak diragukan lagi bahwa sejarah yang sangat bermakna terkandung di dalamnya menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.
Penemuan berbagai karya seni di kawasan ini memberikan padangan baru bahwa masyarakat Jawa Kuno sangat menghargai seni dengan pesan-pesan moral yang positif.
Source: dndsandyra.com
Kontributor: Putri Adella Maharani
Editor: Haya Azzura Rassya