Palembang, dndsandyra.com – Selain merupakan Negara kepulauan, Indonesia juga dikelilingi oleh cincin api (Ring of Fire), yang mana merupakan jalur rangkaian gunung berapi aktif di sepanjang wilayahnya. Namun, letak geografis Indonesia ini memberikan suatu kelebihan yaitu panorama gunung yang mengagumkan. Diantara gunung-gunung tersebut, salah satunya adalah Gunung Dempo.
Gunung Dempo merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia, gunung ini berada di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan dengan ketinggian 3.159 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan ketinggian tersebut, Gunung Dempo menjadi puncak tertinggi diantara Bukit Barisan yang membentang di wilayah Sumatera Selatan.
Jika Anda suka mendaki gunung, Gunung Dempo dapat dijadikan salah satu pilihan ketika berada di Sumatera Selatan. Selain menjadi incaran para pendaki, gunung ini juga memiliki dua rute pendakian resmi dengan medan dan karakteristik yang berbeda-beda. Jalur tersebut adalah jalur Kampung IV dan Jalur Tugu Rimau.
Sebelum mencapai Basecamp awal pendakian, Anda akan melewati desa terdekat yang tepat berada di bawah Gunung Dempo yaitu Kampung IV. Anda juga akan menemukan hamparan kebun teh yang memiliki luas puluhan ribu hektar dan telah dikelola sejak zaman penjajahan kolonial Belanda puluhan tahun silam.
Jalur Kampung IV merupakan jalur yang lebih umum digunakan terlebih bagi para pendaki pemula atau baru pertama kali mendaki, karena jalur ini dinilai cukup landai. Saat melalui jalur ini, Anda akan bertemu dengan ‘Dinding Lemari’ yang merupakan sebuah tebing batu berbentuk rata dengan ketinggian kurang lebih 5 meter. Jika melalui jalur Kampung IV, membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 9 sampai 10 jam untuk sampai ke puncak gunung.
Sedangkan Jalur Tugu Rimau lebih diperuntukkan bagi para pendaki yang sudah berpengalaman atau profesional, karena rute pada jalur ini lebih terjal dibandingkan dengan jalur Kampung IV. Para pendaki akan menemukan hutan mati yang didominasi oleh pohon-pohon meranggas dan menghitam di jalur ini. Hutan mati ini merupakan hutan yang terbentuk karena kebakaran pada tahun 2016 lalu. Jika melalui jalur Tugu Rimau, membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 6 sampai 7 jam untuk sampai ke puncak gunung karena rute pada jalur ini tidak memutar seperti pada jalur Kampung IV.
Saat mencapai puncak satu Gunung Dempo, Anda akan menemukan kawah yang memiliki keunikan yaitu air kawahnya dapat berubah warna seperti biru, abu-abu, hijau tua, dan hijau tosca. Perubahan ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik di dalam Gunung Dempo.
Setelah mencapai puncak satu, pendaki biasanya akan turun dan tiba di salah satu lembah dengan tanah lapang yang dinamakan ‘Pelataran’. Di lembah inilah biasanya para pendaki berkemah selain itu, di pelataran juga tersedia sumber mata air yang disebut dengan Telaga Putri. Sumber air ini dimanfaatkan oleh para pendaki untuk air minum dan memasak karena airnya dingin serta jernih.
Pelataran ini juga dikelilingi oleh pohon panjang umur atau tumbuhan Cantigi. Pendakian selanjutnya adalah menuju puncak dua yaitu Puncak Merapi dengan kawah yang masih aktif dengan tinggi 3.259 mdpl. Dari puncak tersebut, para pendaki akan disuguhkan dengan pemandangan lautan awan saat sunset atau sunrise serta bentangan Bukit Barisan.
Destinasi wisata Gunung Dempo ini memiliki jadwal operasional yang dibuka setiap hari (Senin – Minggu) serta hari libur nasional. Untuk waktu buka jalur pendakian dibuka 24 jam terkecuali destinasi wisata seperti objek wisata Pagar Alam yang memiliki batas jam operasional hanya sampai sore menjelang malam.
Bagi Anda yang tertarik untuk mendaki Gunung Dempo, Anda akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 5000,-per orang. Kemudian biaya parkir kendaraan sebesar Rp 3000,- untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5000,- untuk kendaraan roda empat.
Dengan biaya yang cukup terjangkau tersebut pendaki Gunung Dempo akan mendapatkan fasilitas diantaranya objek wisata, mushola, serta basecamp pendakian.
Anda ingin liburan dengan suasana yang sedikit berbeda? Wisata Gunung Dempo ini bisa jadi salah satu rekomendasinya.
Source : dndsandyra.com
Kontributor : Pipit Novita Sari
Editor : Putri Adella Maharani