Nusa Tenggara Timur (NTT)

Beragam Fakta Menarik Tentang Nusa Tenggara Timur

Kupang, dndsandyra.com – Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan salah satu provinsi di ujung timur Indonesia yang sampai saat ini belum banyak diekspos keberadaannya.

Banyak sekali orang yang belum mengenal lebih tentang NTT, padahal terdapat begitu banyak hal yang menarik dari provinsi ini, yang tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang–orang NTT.

Ketika membicarakan NTT, dua hal yang paling dikenal dari provinsi ini adalah Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Kelimutu (atau yang dikenal dengan danau tiga warna). Namun kali ini, kita tidak akan membicarakan tentang Komodo dan Danau Kelimutu, sebab masih banyak hal yang belum dikupas mengenai NTT, yang tentunya tidak kalah menarik dari Komodo dan Danau Kelimutu.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta–fakta unik dan menarik seputar NTT.

1. Jumlah pulau yang banyak

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki luas 48.718,10 km2 ini merupakan provinsi yang didominasi oleh kepulauan.

Dilansir dari Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, provinsi ini memiliki kurang lebih 607 pulau, dengan 3 pulau utama di NTT adalah Pulau Flores, Pulau Sumba dan Pulau Timor yang berbatasan dengan Timor Leste.

Dari sejumlah pulau tersebut, berdasarkan rangkuman data dari Badan Informasi Geospasial, sejumlah 52 pulau berpenghuni dan 372 pulau yang tidak berpenghuni.

2. Banyak destinasi wisata yang eksotis

Sebagai provinsi kepulauan, pastinya NTT dikelilingi oleh lautan. Sehingga tak heran jika NTT juga memiliki beragam destinasi wisata pantai dengan keindahan yang tak kalah menarik dari pantai–pantai di Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Dilansir dari Tripadvisor, beberapa detinasi wisata yang menjadi favorit seperti pantai pink, pulau taka makassar, koka beach, riung 17 island marine park, pantai walakiri, pantai tablolong, pantai mandorak, pantai numberala, pantai nihiwatu, pantai kolbano, pantai kampung ujung, pantai batu biru, pantai managa aba, pantai ratenggaro, pantai bwanna, pantai losiana, pantai marosi, pantai watu bela, pantai watu parunu, pantai bo’a, pantai tarimbang, pantai pasir panjang, pantai kupang, pantai oetune, pantai rua, pantai puru kambera, pantai karewee, pantai waecicu, pantai ria, pantai maimol.

Selain itu, beberapa destinasi yang bisa dijadikan alternatif saat berkunjung di NTT seperti laboan bajo, pantai oesapa, pantai tanjung, pantai manikin, pantai ketapang satu, pantai kawaliwu, pantai pede, pantai ena bhara, pantai watotena, pantai pero, pantai tanjung bastian, pantai oesosole, pantai kowana, pantai salura, pantai kajuwulu, pantai pasir putih bean, pantai pasir putih mingar, pantai warna oesapa, pantai namosain, pantai waikelo, pantai landa lima, pantai loedi, pantai wanokaka, pantai batu leli, pantai oesina, pantai awalolong, pantai lifu lada, pantai mandu lambi, pantai dassang, pantai batu payung, pantai puru, pantai uiasa, pantai lewolein, pantai oetune, pantai papela, pantai uitiuhtuan, pantai rako, pantai pakubaun, pantai matadikin, pantai lailiang, pantai komodo, pantai watu maladong, pantai ngedo, pantai oa, wade hill & beach, pantai kalala, pantai lailunggi, pantai palakahembi, pantai bitha, pantai meko, pantai ena bhara, pantai nangamboa, pantai pintar asia.

3. Destinasi wisata bawah laut terbaik di dunia

Salah satu yang menjadi daya tarik NTT adalah taman wisata bawah lautnya. Dilansir dari Kemenparekraf, Pulau Komodo menjadi salah satu destinasi wisata bawah laut terbaik di dunia.

Dengan beragam spesies ikan yang cantik di bawah permukaan air dan keindahan terumbu karang yang tiada duanya, tak heran jika Taman Nasional Komodo menjadi salah satu surga bawah laut di dunia dan menjadi menjadi spot diving favorit di Indonesia.

Selain Taman Nasional Komodo, NTT juga memiliki Taman Wisata Perairan Laut Sawu. Dilansir dari Eiger Tropical Adventure, Taman laut dengan beberapa pulau kecil dengan air laut yang jernih dan terumbu karang yang indah ini menjadi salah satu taman laut terindah di Indonesia.

4. Memiliki keberagam suku, budaya dan bahasa

Dengan jumlah pulau yang banyak, tak heran jika NTT juga memiliki beragam suku, bahasa, budaya dan adat istiadat.

Dilansir dari Detik Bali, NTT memiliki kurang lebih 16 suku dan masyarakat adat asli antara lain Suku Belu (Tetun), Helong, Rote, Dawan, Marae, Manggarai Riung, Ngada, Sikka, Kedang, Labala, Sabu, Sumba, Alor Pantar, Ende Lio, Lamaholot dan Suku Flores.

5. Kaya akan tradisi

Tradisi upacara adat NTT masih sangat terjaga kelestariannya hingga saat ini. Dilansir dari Gotravela, setidaknya terdapat 10 tradisi upacara adat NTT yang masih dilakukan hingga saat ini, antara lain Upacara Adat Reba, Upacara Elkoil Oot, Ritus Pasola, Upacara Zairo, Upacara Penti, Adat Lepa Bura, Se’i, Daging Asap Khas Rote, Upacara Bijalungu Hiu Paana, Aksara lota dan Seni Tari Bonet.

6. Agama leluhur yang masih diwariskan

Agama yang dianut mayoritas masyarakat NTT adalah Kristen, baik itu Protestan maupun Katholik. Namun, sampai saat ini masih ada yang menganut kepercayaan atau agama suku asli NTT, seperti Marapu di Sumba, ada Jingitiu di Sabu, ada Halaika di Timor, serta beberapa kepercayaan animisme dan dinamisme di beberapa suku yang diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini.

Dilansir dari Basodara, di NTT juga terdapat tradisi keagamaan yang diwariskan turun temurun dan masih dirayakan hingga saat ini, tradisi Semana Santa salah satunya. Tradisi yang dilakukan satu pekan menjelang Paskah ini juga menjadikan Larantuka bak Vatikan-nya Indonesia.

7. Flores menjadi “The Hobbit”-nya Indonesia

Jika masih ingat tokoh Bilbo Baggins di film Trilogi Lord of The Rings ataupun trilogi The Hobbit, yang digolongkan dalam kelompok hobbit karena memiliki ukuran tubuh yang kecil.

Dilansir dari CNN Indonesia, ternyata pada tahun 2003 Sekelompok ilmuwan asal Australia menemukan fosil Hobbit atau Homo Floresiensis pertama bersama dengan peralatan batu dan sisa-sisa hewan di Gua Liang Bua, Flores, NTT.

Selanjutnya penemuan tersebut juga diperkuat oleh ilmuan asal Indonesia pada 2018, yang menyatakan keunikan Homo Florensiensis, walaupun bentuknya kecil mungil tapi proposional ibarat manusia hobbit.

8. Mas kawin (belis) yang fantastis

Dalam pernikahan masyarakat NTT, belis atau mas kawin merupakan bentuk penghormatan kepada perempuan yang akan dinikahi. Selain itu, mas kawin juga dijadikan sebagai simbol harga diri yang menjadi tolak ukur kemampuan laki-laki dalam memberikan nafkah.

Jadi bagi yang berencana menikah dan punya pasangan orang NTT, jangan kaget jika harus menyiapkan mas kawin atau belis dengan jumlah yang bisa dibilang sangat fantastis.

Masing-masing daerah di NTT juga memiliki keberagaman dalam penentuan mas kawin atau belis, seperti menyerahkan uang tunai puluhan hingga ratusan juta rupiah ditambah beberapa hewan ternak seperti Sapi atau Babi untuk perempuan Belu, moko untuk perempuan Alor, puluhan ekor kuda untuk perempuan Sumba, atau bahkan puluhan hewan ternak seperti Sapi dan Babi untuk menikahi seorang perempuan Timor.

Dilansir dari Jurnal Flores, 7 daerah di NTT dengan mas kawin atau belis termahal dimulai dari Belu, Sikka, Sumba, Flores Timur dan Lembata, Manggarai, Alor dan Rote.

Bukan materialistis, tetapi hal tersebut menunjukkan bahwa suku–suku di NTT sangat menghargai pernikahan. Karena dalam sebuah ritual pernikahan, yang disatukan bukan hanya lelaki dan perempuan, setapi seluruh anggota keluarga besar pastinya.

9. Memiliki Julukan Nusa Terindah Toleransi

NTT juga dikenal dengan sebutan Nusa Terindah Toleransi. Hal ini bukan julukan semata, kenyataannya kehidupan masyarakat NTT sangat rukun dan toleran antar sesama umat beragama.

Mulai dari gotong royong membangun tempat ibadah, toleransi dalam beragama, dan toleransi dalam berbudaya, serta toleransi antar suku bangsa.

Dilansir dari Victory News, pada tahun 2022 kehidupan toleransi di NTT mendapatkan penghargaan dari Menteri Agama RI dan dinobatkan sebagai provinsi paling toleran di Indonesia.

Itulah beberapa fakta menarik yang ada di NTT yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Jika Anda punya fakta-fakta menarik lainnya seputar NTT dan ingin ditampilkan dalam artikel ini, silahkan dikirimkan ke redaksi melalui email : redaksi.dndsandyra@gmail.com.

Source : dndsandyra.com
Kontributor : DnD & Albert Yakobus Chandra
Editor : DnD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *