Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Fermentasi Tempe

Mahasiswa KKN UNDIP Beri Edukasi Fermentasi Tempe

Pekalongan, dndsandyra.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan program kerja edukasi pengendalian fermentasi tempe dan pengadaan alat thermohygrometer sebagai alat suhu ruang pada Kamis (08/02/2024).

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan di Rumah Pemilik UMKM Tempe yang berada di Dukuh Rembun Lor Kec. Siwalan, Kab. Pekalongan dan diikuti oleh Pemilik UMKM Tempe yaitu Pak Asep dan Bu Dewi.Desa Rembun.

Banyak UMKM tempe beroperasi dalam skala kecil hingga menengah, dengan sumber daya terbatas.

Hal ini mencakup keterbatasan dana untuk investasi dalam peralatan modern seperti pendingin udara atau alat pengatur suhu ruang.

UMKM tempe masih mengandalkan metode tradisional dalam proses produksinya. Proses fermentasi tempe membutuhkan suhu yang tepat dan konsisten. Namun, tanpa peralatan yang memadai, sulit untuk menjaga suhu ruang dalam kisaran yang diinginkan.

Beberapa UMKM tempe beroperasi di lingkungan yang tidak terkendali, seperti ruang produksi yang terbuka atau minim fasilitas penunjang. Hal ini dapat membuat pengaturan suhu menjadi lebih sulit karena terpengaruh oleh faktor lingkungan eksternal seperti cuaca atau sirkulasi udara yang buruk.

Dalam kasus ini, UMKM tempe tersebut mengalami kendala yang dapat membuat nilai produksi menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan edukasi terkait pengendalian fermentasi tempe dan pengadaan alat pengukur suhu ruang berupa thermohygrometer.

Salah satu pengaruh fermentasi pada tempe adalah suhu. Suhu menjadi faktor penting dalam pembuatan tempe. Suhu yang tinggi memerlukan ragi yang lebih banyak. Sedangkan suhu yang rendah cukup memerlukan ragi yang lebih sedikit. Oleh karena itu, suhu berpengaruh dalam pertumbuhan jamur Rhizopus sp.

Edukasi pengendalian fermentasi tempe penting dilakukan untuk mengetahui suhu optimum dan dibantu alat thermohygrometer sebagai alat pengukur suhu ruang yang membantu mendapatkan informasi suhu maksimum dan suhu minimum. Selain itu, alat tersebut juga terdapat alarm untuk membantu sebagai pengingat lama waktu fermentasi.

Program ini menjadi salah satu upaya dalam mengetahui suhu optimal dalam pembuatan tempe untuk mendapat kualitas dan cita rasa tempe yang baik.

Source : dndsandyra.com
Kontributor : Ribki El Fahmi
Editor : Haya Azzura Rassya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *