Yogyakarta, dndsandyra.com – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), merupakan program yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang tangguh dalam menghadapi perubahan.
Saat ini program MBKM tersebut telah mulai diterapkan oleh sejumlah perguruan tinggi. Tetapi untuk dapat menerapkan kebijakan tersebut, baik perguruan tinggi maupun industri harus mempersiapkan diri agar nantinya program tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
Guna mendukung kebijakan MBKM tersebut dalam hal ini adalah Magang/praktik kerja, maka dirasa penting untuk menyamakan persepsi antara industri dengan kampus agar pelaksanaan magang dapat berjalan lancar. Oleh karena itu Asosiasi Digital Kreatif (ADITIF) dan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengadakan forum untuk membahas MBKM Magang tersebut.
Acara ini dilangsungkan secara daring pada hari Rabu (8/9/21), dengan dihadiri perwakilan dari industri, LLDIKTI wilayah 5, APTIKOM, APTISI dan perwakilan perguruan tinggi, membahas tentang MBKM Magang.
Acara ini bertujuan menyediakan suatu wadah diskusi bagi perguruan tinggi dan industri, untuk mengupas lebih lanjut mengenai MBKM dan menyamakan persepsi antara pihak industri dan perguruan tinggi, pentingnya MBKM magang bagi kedua belah pihak, dan pentingya peran industri dalam MBKM Magang. Selain itu tujuan dari forum ini juga sebagai bentuk persiapan menuju bursa magang virtual di BCTN 2.0 by Hacklab yang akan diselenggarakan pada tanggal 16,17,18 September 2021.
Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng., selaku dekan FTI UMBY, dalam pemaparan awal menyampaikan poin utama diadakannya acara ini, yaitu seberapa siap dan seberapa antusias pihak industri dalam manyambut MBKM magang ini ?
Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si. selaku perwakilan dari APTISI DIY, menyampaikan “Perguruan tinggi sangat mendukung dan terbuka sekali untuk melaksanakan program MBKM ini, terlebih lagi untuk pembelajaran internal kampus nantinya bisa lebih terbuka, dan memberi kesempatan kepada mahasiswa merasakan secara langsung terjun di dunia industri. Hal ini juga akan mempererat hubungan antara indusri dan perguruan tinggi.”
Disisi lain, Yovita Susanti selaku perwakilan dari Gameloft, juga sangat antusias sekali dengan pelaksanaan MBKM Magang. “Apalagi waktu yang diberikan sampai 1 semester (6 bulan). Hal ini akan memberikan kemudahan bagi kami untuk malakukan proses dari screening dan training di awal sebelum magang.” Ungkapnya.
Di akhir acara, Saga Iqranegara selaku ketua ADITIF sekaligus moderator, menyimpulkan beberapa poin penting selama diskusi, “Bahwa pihak industri terbuka dengan MBKM, tetapi ada beberapa hal yg perlu diluruskan mengacu pada buku panduan Kemdikbud. Selanjutnya akan diadakan kolaborasi lebih lanjut antara ADITIF dan APTISI untuk mewadahi tindak lanjut MBKM yang akan di awali dengan perumusan MOU.”
Selain itu, Saga Iqranegara juga menambahkan “Dengan adanya MOU ini, salah satu keuntungan dari pihak kampus adalah memperoleh jejaring untuk akomodasi antara kepentingan kampus dan industri. Sedangkan bagi industri akan mendapatkan lulusan yang siap kerja bukan siap training.”
Source : dndsandyra.com
Editor : DnD