Yogyakarta, dndsandyra.com – Sebagai salah satu pelaksana dalam program pengimplementasian semboyan Civitas Akademika Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yakni “Angudi Mulyaning Bangsa” adalah suatu kebanggaan. Hal ini diwujudkan oleh kelompok 10 KKN – PPM UMBY angkatan XXXIX yang dampingi oleh Mutaqin Akbar, S.Kom M.T., MCE selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mengadakan program kerja pendidikan dalam mencerdaskan aset bangsa di Dusun Klajuran, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DI. Yogyakarta melalui TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan Bimbel (Bimbingan Belajar).
Dalam pelaksanaan kegiatan, dilakukan secara offline (tatap muka) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Mengingat dusun Klajuran memiliki dua TPA, maka pelaksanaanya dijadwalkan secara bergantian yaitu hari Kamis dan Jum’at sholat ashar untuk TPA Al-Mubarok, dan hari Sabtu dan Minggu setelah selesai menunaikan sholat ashar untuk TPA Bias At-Takwa.
Kegiatan Bimbel, dilaksanakan setalah TPA selesai. Bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh mahasiswa kelompok 10 KKN-PPM XXXIX UMBY, lebih kepada membantu menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan rumah.
Selain kegiatan TPA dan Bimbel, beberapa proses pembelajaran diselingi kegiatan bermain dan belajar. Kegiatan tersebut, melibatkan seluruh mahasiswa dan seluruh peserta. Kegiatan tersebut adalah LCC (Lomba Cerdas Cermat) yang bersifat kompetisi untuk kategori TK, SD, dan SMP, juga terkadang dibagi menjadi tim campuran.
Kegiatan TPA dan bimbel, selain direspon secara positif oleh antusiasme anak-anak, warga Klajuran juga merasa terbantu sekali.
Ibu Munawaroh selaku pengelola instansi Al-Mubarok mengatakan, “bimbel sangat dibutuhkan anak-anak, terutama masa pandemi ini. Karena kesibukan masing-masing orang tua tidak sama, jadi kesempatan mereka untuk mendampingi putra-putrinya dalam pembelajaran secara daring juga tidak sama. Maka, dengan adanya bimbel sangat membantu sekali bagi anak-anak. Para orang tua sebagai pendamping anak-anak, tentu juga dalam kemampuan akademik tidak sama, mungkin juga ada yang gaptek, nah kalau ada mapel yang dirasa sulit, banyak orang tua yang belum mampu untuk menyelesaikan persoalan dalam belajar anak-anaknya”.
Hal ini juga direspon positif oleh Sekretaris Karang Taruna pada TPA Bias At-Takwa tentang pentingnya TPA.
“TPA sangat penting bagi santri, karena dari sejak awal santri harus diperkenalkan huruf hijaiyah sebagai pedoman dasar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, mengetahui apa yang di maksud sholat 5 waktu dan waktu kapan saja untuk melakukannya serta dapat menumbuhkan akhlak sesuia tuntunan agama islam”, tutur kak Endah.
Diharapkan kegiatan program kerja pendidikan mencerdaskan aset bangsa dapat membantu dan memotivasi anak-anak untuk memperkaya literasi, memperkaya wawasan, serta meninjau ulang etika personal. Seluruh kegiatan program kerja pendidikan dalam mencerdaskan aset bangsa, ditanggung dana dalam menerapkan metode pembelajaran oleh mahasiswa kelompok 10 KKN – PPM XXXIX UMBY.
Source : dndsandyra.com
Penulis : Muhammad Adi Nugroho
Editor : DnD