KKN-UMBY-Sosialisasi-Pencegahan-Antraks

KKN UMBY Gelar Sosialisasi Pencegahan Antraks dan Sanitasi Kandang di Dusun Serpeng

Yogyakarta, dndsandyra.com – Mahasiswa kelompok 52, kelompok 53, dan kelompok 54 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema “Pencegahan Penyakit Antraks dan Sanitasi Kandang” berkolaborasi dengan Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Hewan Semanu  (UPT Puskeswan Semanu) di Balai Padukuhan Serpeng, Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Suci Nurwulan selaku penanggung jawab kegiatan KKN, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini sebagai bentuk penyuluhan dalam mengantisipasi dan memberikan informasi bagi masyarakat di Dusun Serpeng tentang penyakit antraks dan sanitasi kandang pada hewan ternak.

“Kegiatan sosialisasi ini sangat penting bagi masyarakat yang memiliki hewan ternak, khususnya di dusun Serpeng, agar dapat meminimalisir terjadinya kasus antraks, seperti kasus yang terjadi sebelumnya di daerah Gunungkidul juga,” jelas Suci.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu (12/08/2023)  dengan jumlah peserta lebih dari 40 orang. Kegiatan ini dihadiri juga dihadiri oleh dua kepala dukuh, yaitu Tukiran selaku Kepala Dukuh Serpeng Lor dan Wartono selaku Kepala Dukuh Serpeng Wetan, sekaligus membuka kegiatan Sosialisasi Pencegahan Antraks dan Sanitasi Kandang.

Selanjutnya dilakukan pemaparan materi oleh narasumber yaitu drh. Martini, selaku dokter hewan yang bertugas di Puskeswan Semanu. 

Dalam pemaparannya, Martini  menyampaikan mengenai hewan ternak dapat mudah terserang penyakit disebabkan oleh pakan yang tidak tercukupi, kandang kurang bersih, dan kurangnya pemberian vitamin.

Selama kurun waktu 2 tahun belakangan ini beberapa penyakit yang biasa menyerang hewan ternak antara lain seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), LSD (Lumpy Skin Disease), dan Antraks.

Martini menyampaikan, beberapa waktu lalu banyak masyarakat Gunungkidul yang terjangkit penyakit antraks.

“Antraks dapat menular ke manusia melalui beberapa cara, antara lain memakan daging hewan yang terinfeksi antraks, melalui udara, dan melalui kontak dengan kulit hewan yang terinfeksi,” kata Martini.

“Untuk melakukan pencegahan, sebaiknya ternak diberi pakan hijauan 10% dari berat badan hewan ternak dan pakan serat kasar 2% dari berat badan hewan ternak, pemberian obat cacing minimal 4 bulan sekali, pemberian vitamin yang dibutuhkan oleh hewan ternak, serta menjaga kebersihan kandang,” tandas Martini.

Di akhir sesi, Martini juga menyampaikan kepada seluruh peserta, jika terjadi kematian hewan ternak maka dapat menghubungi atau melapor kepada pihak Puskeswan untuk membantu proses dalam penguburan hewan ternak tersebut.

Ruly Ningsih, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN kelompok 54 UMBY turut memberikan tanggapan terhadap kegiatan sosialisasi ini.

“Kegiatan sosialiasi antraks ini sangat bagus, karena dapat mengedukasi warga agar lebih hati-hati dalam menjaga kesehatan hewan ternak. Selain itu, kegiatan ini juga disambut baik oleh warga di Dusun Serpeng ini,” ungkap Ruly.

Source : dndsandyra.com
Kontributor : Nadia Indriyanti Agustin dan Aryo Yudhistira Wibowo
Editor : Haya Azzura Rassya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *