Yogyakarta, dndsandyra.com – Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling (BK) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) sukses menyelenggarakan acara Annual International Conference 2022 (AIC 2022), yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis (28/07/2022) dengan 130 partisipan.
Pada dasarnya konferensi ini dibentuk sebagai upaya pemberdayaan pendidik dan peserta didik untuk melihat dunia sosial secara berbeda mulai dari etika sampai pada praktik sehari-hari dalam bimbingan konseling maupun pendidikan.
Menanggapi hal itu, konferensi kali ini mengusung tema “Transformative Education: Foundation & Innovation in Guidance and Counseling”.
Konferensi ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri yaitu, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. (Indonesia), Dr. Pau Kee (Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), Dr. Leung Siu Ling, Angela (United Kingdom) dan Daniela Saenz Galvis, M.A. (Kolombia).
Konferensi ini dibuka secara langsung oleh Rektor UMBY, Dr. Agus Slamet, S.TP., M.P.
Dalam sambutannya, Agus menekankan pentingnya untuk menjadi agen pendidikan yang selalu relevan dan siap menghadapi setiap tantangan yang muncul.
“Konferensi ini merupakan wadah di mana agen pendidikan dapat tetap relevan dan menjawab setiap pertanyaan yang muncul, baik dalam praktik BK maupun pendidikan pada umumnya,” jelas Agus.
Senada dengan itu Luky Kurniawan, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Prodi BK UMBY menyampaikan bahwa, “Kondisi baru telah menimbulkan kebutuhan baru baik dalam pendidikan bimbingan dan konseling, oleh karena itu, diperlukan pengetahuan baru untuk menjaga relevansi dan keberlanjutannya”.
“Baik guru maupun peserta didik menjadi agen kebangkitan pendidikan pasca pandemi Covid-19 dan dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan/SDGs 2030, khususnya di bidang pendidikan,” tegas Luky.
Ketua acara AIC 2022 Ruly Ningsih, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perubahan kehidupan manusia akibat pandemi Covid-19.
“Konferensi ini bertujuan untuk menemukan cara untuk keluar dari krisis saat ini dan mengembangkan praktik bimbingan dan konseling maupun pendidikan pada umumnya,” jelas Ruly.
“Kami berharap konferensi ini akan membantu kita mengatasi krisis, mengembangkan praktik pendidikan serta mendukung guru BK, praktisi BK, mahasiswa BK untuk meningkatkan kompetensi dalam mendampingin dan membantu peserta didik,” tutup Ruly.
Source : dndsandyra.com
Editor : Haya Azzura Rassya