Magelang, dndsandyra.com – Pada tahun 2021, Indonesia menjadi peringkat 2 se-ASEAN dalam kasus pernikahan dini, khususnya di Dusun Bojong yang mayoritas remaja perempuannya sudah berkeluarga.
Pihak Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Pakis juga mengatakan bahwa Desa Pakis menduduki peringkat ke-2 dalam kasus pernikahan dini se-Kota Magelang pada tahun 2022, bahkan pernah menduduki peringkat 1 di tahun 2020.
Pernikahan dini memiliki banyak resiko yang diakibatkan, antara lain kemiskinan karena kurang siap secara finansial, gangguan psikologis karena kurang siap secara mental, KDRT, ibu yang rentan meninggal saat persalinan, anemia pada ibu hamil, dan lain sebagainya.
Pernikahan dini juga menjadi penyebab tingginya angka bayi stunting, bayi lahir secara premature, dan keguguran janin dalam kandungan akibat belum siapnya rahim ibu untuk mengandung.
Atas dasar tersebut, Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN – PPM) kelompok 32 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berkerja sama dengan PLKB Kecamatan Pakis mengadakan edukasi pernikahan dini dan kesehatan reproduksi pada remaja di SMA Islam Sudirman, Pakis, Magelang, Jawa Tengah, pada hari Senin (01/08/2022).
Kegiatan edukasi ini menghadirkan narasumber Dewi Indri Warastuti, S.Sos., dari PLKB Kecamatan Pakis.
Dalam pemaparannya, Dewi menyampaikan beberapa penyebab banyaknya kasus pernikahan dini di Pakis.
“Banyak hal yang menyebabkan remaja melakukan pernikahan dini di Pakis diantaranya adalah faktor ekonomi, budaya, lingkungan sekitar, dan juga MBA (married by accident)“ jelas Dewi.
Aribatul Faridhah, selaku penanggung jawab dalam kegiatan Psikoedukasi ini turut menyampaikan tujuan dan kegiatan yang dilakukan selama acara berlangsung.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para remaja mengenai resiko yang disebabkan dari pernikahan dini,” tutur Aribatul.
“Edukasi yang dilakukan tidak hanya memberikan materi saja, melainkan terdiri dari berbagai game dan roleplay yang dapat membantu para remaja untuk berpikir lebih kritis mengenai pernikahan dini,” imbuh Aribatul.
Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Albert Yakobus Chandra, S.Kom.,M.Eng.,MTA.,MCE., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN kelompok 32 UMBY.
“Semoga psikoedukasi ini dapat memberikan pengetahuan mengenai resiko pernikahan dini, sehingga dapat menekan angka pernikahan dini di Dusun Bojong,” tutup Albert.
Source : dndsandyra.com
Editor : Naf’iyatul Muflihah Annasihah