Magelang, dndsandyra.com – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) karena kekurangan gizi kronis, sehingga anak termasuk kecil untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi keterlambatan perkembangan muncul setelah usia dua tahun pertama kehidupan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan Badan Penelitiaan dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan angka yang sangat menggembirakan terkait isu stunting. Angka stunting menurun dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018.
Meski tren stunting memang menurun, namun masih di bawah rekomendasi Worl Health Organization (WHO) yaitu sebesar 20%. Sehingga angka stunting di Indonesia masih relative tinggi dan memerlukan perhatian khusus.
Melihat kasus di atas, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 77 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menyelenggarakan sosialisasi stunting demi mencegah dan menekan angka kasus stunting di Indonesia, khusunya di Dusun Seno, Desa Petung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (28/07/2022).
Kelompok sasaran sosialisasi tersebut adalah seluruh orang tua di Dusun Seno, khususnya calon ibu, ibu hamil dan ibu menyusui.
Kegiatan ini dilakukan bersama bidan dengan memberikan pelayanan Posyandu kepada masyarakat di Dusun Seno untuk memeriksa kondisi kesehatan anak.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang gejala dan dampak stunting serta bagaimana calon ibu dapat mempersiapkan diri menjadi ibu yang ideal tanpa mengalami gizi buruk.
Dewi Fadila selaku penanggung jawab kegiatan menjelaskan bahwa, “Ibu hamil dan ibu menyusui harus dapat mengkonsumsi makanan yang tinggi gizi dan protein,”
“Selain itu, seorang ibu hamil dan ibu menyusui perlu mengetahui tentang pemberian ASI eksklusif, imunisasi dasar, memantau tumbuh kembang bayi atau balita tiap bulan serta merawat bayi yang sakit secara tepat,” jelas Dewi.
Rifky Mulyana, ketua KKN 77 UMBY, mengaku sangant senang karena program yang dilaksanakan disambut baik oleh warga dan kepala desa.
“Kami sangat senang karena warga menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan ini dapat membantu masyarakat untuk memahami fenomena stunting dan mengurangi jumlah fenomena stunting,” tutur Rifky.
Luky Kurniawan, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) turut menyampaikan harapannya atas dilaksanakannya kegiatan ini.
“Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, pemahaman mengenai stunting dapat tersampaikan kepada masyarakat di Dusun Seno,” ungkap Luky.
Source : dndsandyra.com
Kontributor : Reghinna S. Nurazijah
Editor : Haya Azzura Rassya