Petani di Desa Bugistua Serempak Panen Mangga Cengkir

Petani di Desa Bugistua Kompak Panen Mangga Cengkir, Buah Ikonik Indramayu

Bandung, dndsandyra.com – Sebagian besar dari kita mungkin sudah tahu apa itu mangga, ya, buah yang memiliki citarasa manis asam yang nikmat dimakan langsung maupun diolah menjadi berbagai hidangan, mulai dari rujak, dessert, sampai sambal yang menyegarkan.

Di Indonesia, jenis-jenis mangga saat ini terdata ada 9 macam, yaitu Mangga Golek, Mangga Alpokat, Mangga Harumanis, Mangga Manalagi, Mangga Gedong Gincu, Mangga Madu, Mangga Garifta Merah, Mangga Lalijiwo, dan Mangga Cengkir.

Mangga Cengkir atau seringkali disebut mangga Indramayu, merupakan mangga ikonik Kabupaten Indramayu. Ciri khas dari mangga Cengkir (mangga Indramayu) sendiri yaitu bentuknya yang bulat lonjong, berukuran besar, kulit yang lebih tebal, serta rasanya yang sangat manis.

Masyarakat Indramayu percaya bahwa mangga Cengkir merupakan investasi yang menjanjikan, sehingga sebagian besar masyarakat disana memiliki pohon mangga di halaman rumah mereka. Bahkan, mangga menjadi salah satu mata pencaharian utama di Indramayu.

Masyarakat Dusun Bedeng Satu, Desa Bugistua, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat mengadakan kegiatan memanen mangga bersama, pada Rabu (28/09/2022).

Mangga yang telah dipanen biasanya dijual ke pengepul, namun ada juga yang membawa hasil panennya ke pusat langsung.

Mangga yang dijual ke para pengepul biasanya akan dibawa ke Jakarta untuk diserahkan ke penjual buah atau pabrik, untuk kemudian dijual kembali atau diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman.

Namun, sebagian masyarakat mengaku merasa kurang puas karena harga panen sangat murah, sedangkan harga obat semprot dan pupuk semakin melambung naik.

Tergantung pengepule, asale sejen pengepul pasti regane sejen maning ya mung beda tipis,  ana sing rega Rp 6000, ya ana sing rega Rp 7000. (Tergantung pengepulnya, beda pengepul pasti harganya juga beda, meskipun beda tipis, ada yang harga Rp 6000 ada juga yang harga Rp 7000),” tutur salah seorang warga Dusun Bedeng.

Salah satu masyarakat Dusun Bedeng turut mengungkapkan harapannya untuk panen tahun depan.

 “Semoga pas panen maning rega peleme tambah larang, kamber olih batine lumayan, apa maning rega obat sekienkih nambah larang durung bae bayar wong sing ngopeni peleme (Semoga kalau panen lagi harga mangganya lebih mahal, agar dapat untungnya lumayan, apa lagi harga obat sekarang nambah mahal belum juga bayar orang yang ngurusin pohon mangganya),” ungkap salah seorang warga Dusun Bedeng.

Meskipun demikian, warga Dusun Bedeng tidak patah semangat, dan terus menyambut musim panen mangga dengan sukacita, karena mangga Indramayu merupakan ikon masyarakat Indramayu yang patut untuk dibanggakan.

“Meskipun harga mangga tidak stabil, namun kami tetap merasa senang dan bersyukur atas hasil panen tahun ini. Semoga suatu saat nanti, mangga Indramayu dapat menjadi mangga kebanggaan bagi masyarakat Indonesia” tutup salah satu masyarakat Dusun Bedeng.

Source : dndsandyra.com
Kontributor : Ahmad Baehaqi
Editor : Naf’iyatul Muflihah Annasihah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *